P5PPRA Exhibition: MTsN 2 Batam Students Learn Entrepreneurship

MTsN 2 Batam held the peak event of the Pancasila Student Profile and Rahmatan Lil'Alamin Student Profile Strengthening Project (P5PPRA) on February 18-19, 2025, at the school's main field. This year's theme was Entrepreneurship, with a focus on introducing Indonesia's cultural heritage through traditional cakes.

Dozens of traditional cakes were crafted and sold by the groups. The project was participated by students from 7^th and 8^th grades. The exhibition of 8^th grades projects was held on the first day, February 18, 2025, while 7^th grades was held today, February 19, 2025. The peak of this activity was realized after the students went through a four-week process of introduction and contextualization in the classroom with their facilitators.

Students were enthusiastic in their activity, from cooking the cakes, packaging, and selling them. Some groups even sold their cakes to the community around the school.

Miss. Desri Annisa, S.Sn as the project coordinator, stated that this activity was excellent for developing students' characters. "There are three elements that become the main assessment in this project. First, global citizenship, which assesses their activeness in building an inclusive group, participating in decision-making. Second, mutual cooperation, which assesses how they work together to complete the project as planned. Third, creativity, the traditional cakes they made and sold are the result of their creativity and modification."

"For instance, the traditional rolled pancake (kue dadar gulung) is no longer just green, but now also comes in brown with chocolate fillings. The Klepon cake, too, is now available in a variety of colors, not just green. I believe this activity is extremely beneficial for the children," she remarked.

Mr. Doli Indra Hanafi, S.Sn who is also the poject coordinator added, "This project is like a comprehensive activity, because we reintroduce traditional cakes to the public, but indirectly, they also learn how to express their opinions correctly, how to make decisions together, and how to make their products attractive and sellable."

Next, the students will prepare a report on the activity with their facilitators at the subsequent meeting and engage in reflection as a means of feedback on the implemented activity.

====================================================

Gelar P5PPRA, Siswa MTsN 2 Batam Belajar Berwirausaha

MTs Negeri 2 Batam melaksanakan puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin (P5PPRA) pada 18-19 Februari 2025 di lapangan utama madrasah. Kali ini tema yang di usung adalah Kewirausahaan dengan topik mengenalkan warisan nusantara melalui kue tradisional.

Ada puluhan kue tradisional yang dibuat dan dijual oleh masing-masing kelompok. Projek ini diikuti oleh peserta didik kelas VII dan VIII. Pelaksanaan gelar karya kelas VIII dilaksanakan pada hari pertama yaitu tanggal 18 Februari 2025, dan kelas VII dilaksanakan pada hari ini, 19 Februari 2025. Puncak kegiatan ini terlaksana setelah selama empat minggu peserta didik melalui tahapan pengenalan dan kontekstualisasi di dalam kelas bersama fasilitator masing-masing.

Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan ini. Mulai dari memasak kue, mengemas dalam kemasan, dan menjualnya. Bahkan ada beberapa kelompok yang menjual kue mereka ke masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan madrasa

Bu Desri Annisa, S.Sn, sebagai koordinator projek mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk pengembangan karakter peserta didik. “terdapat tiga elemen yang menjadi penilaian utama dalam projek ini, ada berkebinekaan global. Elemen ini menilai keaktifan mereka dalam membangun kelompok yang inklusif, berpartisapasi dalam pengambilan keputusan bersama. Elemen gotong royong, itu menilai bagaimana mereka saling bahu membahu menyelesaikan projek ini sesuai yang telah mereka rencanakan. Terakhir kreatif, kue tradisional yang mereka buat dan jajakan adalah hasil kreatifitas dan modifikasi kelompok masing-masing. Seperti kue dadar gulung yang selama ini berwarna hijau, sekarang ada yang berwarna cokelat dengan isian cokelat juga. Kue klepon pun ada yang warna -warni, bukan hanya hijau. Saya rasa kegiatan ini sangat bagus untuk anak-anak", imbuhnya.

Pak Doli Indra Hanfi, S.Sn yang juga sebagai koordinator P5PPRA menambahkan, “projek ini seperti kegiatan komplit, karena kita (anak-anak) kembali mengenalkan kue-kue tradisional kepada khalayak ramai, tapi secara tidak langsung mereka juga belajar bagaimna cara mengemukakan pendapat dengan benar, bagaimana mengambil keputusan secara bersama-sama, bagaimana agar produk yang mereka buat itu menarik dan habis terjual”.

Selanjutnya, peserta didik akan menyusun laporan kegiatan bersama fasilitator pada pertemuan berikutnya dan melakukan refleksi sebagai umpan balik dari kegiatan yang telah dilaksanakan.